kelompok 2.B

 

Langkah-Langkah Cara Install Windows 10



1. Pertama masukan media installer windows 10 yang kamu gunakan (flashdisk atau DVD).

Setelah itu nyalakan komputer, lalu masuk dulu ke BIOS untuk mengatur First Booting. Caranya ketika komputer baru menyala, tekan tombol F2 atau beberapa komputer ada yang menggunakan tombol DEL untuk masuk ke BIOS. Sesuaikan saja. Setelah disetting first boot nya, tekan F10, save and restart.

Komputer akan booting melalui media installer windows 10, dan jika muncul perintah Press any key too boot from CD or DVD, tekan langsung sembarang tombol, jangan sampai terlambat! Nanti proses akan segera dilanjut.


2. Pilih Language to install, Time and currency format, dan Keyboard or input method. Jika sudah klik next.

3. Lalu klik Install now.


4. Setup is starting, tunggu prosesnya sampai berlanjut pada tahap berikutnya.

5. Selanjutnya masukan serial number yang kalian miliki. Jika kalian tidak mempunyainya, klik skip saja.


6. Pada bagian ini, kalian bisa menyesuaikan Windows 10 yang akan kalian install. Sesuaikan dengan pilihan atau kebutuhan kalian masing-masing ya! Jika sudah klik Next.

7. Kemudian beri centang pada opsi I accept the license terms. Lalu klik Next.

8. Pada bagian ini terdapat dua pilihan, yaitu upgrade dan custom. Karena kita akan menginstall ulang komputer atau laptop kita, maka saya pilih custom.


9. Lalu kita akan berlanjut pada bagian pembagian partisi. Penting! Disini saya harap kamu berhati-hati betul, khususnya untuk yang masih pertama kali. Karena jika salah, bisa-bisa data kamu bakalan hilang(oleh karena itu jangan lupa backup data sebelum install ulang komputer/laptopnya).

10. Selanjutnya adalah serangkaian proses pengalokasian file-file windows dari media installer ke harddisk. Tunggu sampai proses selesai.


11. Nanti komputer akan minta me-restart sendiri. Klik saja Restart now.


12. Kemudian, masukkan serial number jika diminta. Jika belum punya, klik saja Do this later.


13. Pilih I own it. Kemudian klik Next.

14. Buat akun untuk komputer kamu. Masukkan usernamepassword, dan HINT (untuk pengingat jika lupa password), jangan sampai karena lupa dan harus format data ya :p .Jika sudah klik Next.


15. Tunggu prosesnya sebentar. Tidak lama kemudian kamu akan masuk ke desktop Windows 10.



16. Selamat kalian sudah berhasil install windows 10 di komputer atau laptop !


CARA MEMBUAT USB




Hal pertama yang harus dilakukan adalah siapkan dulu flashdisk minimal ukuran 8GB. Setelah itu colokkan ke laptop atau PC yang sudah ada ISO image Windows. Kalau belum punya, cari dan download dulu. Misalnya di sini untuk Windows 10 atau di sini untuk Windows 11.
Setelah download, kemudian jalankan software pembuat USB installer. Di sini kita ambil contoh menggunakan Rufus, meskipun ada software lain seperti WintoFlash,Yumi, ataupun windows 7/DVD USB Tool dan lain lain.  
 
Setelah flashdisk dimasukkan, maka ia otomatis akan terdeteksi sendiri kemudian jalankan Rufus. 
 
Pada bagian opsi Create a bootable disk using, gunakan pilihan ISO image. Setelah itu klik icon drive untuk memilih file ISO sistem operasi yang akan dimasukan ke dalam flash disk
 Secara otomatis, Rufus akan menggunakan data ISO tersebut untuk kebutuhan pembuatan USB bootable. Biarkan opsi Quick format tetap aktif, agar proses format partisi menjadi lebih cepat.

Selanjutnya, klik tombol Start untuk memulai proses penulisan ke flashdisk. Rufus akan menampilkan peringatan, bahwa seluruh data yang ada pada flash disk akan dihapus. 
 
Klik tombol OK untuk memulai proses pembuatan bootable USB. Setelah itu, pertama sekali Rufus akan melakukan format terhadap USB flashdisk  yang ditentukan. Setelah selesai, baru melakukan penyalinan file-file yang ada dalam file ISO. Setelah proses pembuatan bootable USB selesai, klik tombol Close untuk menutup Rufus.

Jangan sampai lupa, untuk proses instalasi, set di BIOS agar perangkat booting yang pertama dibaca adalah USB flashdisk supaya netbook, laptop ataupun desktop PC Anda menjalankan instalasi Windows-nya.







CARA MASUK KE BIOS DAN MEMBUAT BOOT SETTING

Metode #1: Gunakan tombol pintas selama boot-up

Anda mungkin terlalu cepat menyadarinya, tetapi PC melalui proses POST yang cepat agar layar startup dimuat secepat mungkin. Anda juga dapat mengakses BIOS dengan mengklik tombol pintas yang ditetapkan PC Anda di dalam waktu yang sangat ketat ini.

Sayangnya, merek PC yang berbeda semuanya berada di halaman yang berbeda saat menentukan tombol BIOS definitif. Laptop HP umumnya menggunakan F10 atau tombol escape.

DEL dan F2 cenderung menjadi tombol pintas paling populer untuk PC, tetapi jika Anda tidak yakin apa tombol pintas unutk PC merek Anda, daftar tombol BIOS umum berdasarkan merek ini mungkin dapat membantu.

  • Acer: F2 atau DEL
  • ASUS: F2 untuk semua PCs, F2 atau DEL untuk motherboards
  • Dell: F2 atau F12
  • HP: ESC atau F10
  • Lenovo: F2 atau Fn + F2
  • Lenovo (Desktops): F1
  • Lenovo (ThinkPads): Enter + F1.
  • MSI: DEL untuk motherboards dan PCs
  • Microsoft Surface Tablets: Tekan dan tahan tombol volume naik.
  • Origin PC: F2
  • Samsung: F2
  • Sony: F1, F2, atau F3
  • Toshiba: F2

Menekan tombol pintas BIOS yang ditetapkan untuk Anda saat komputer boot akan mengembalikan layar utilitas pengaturan BIOS yang Anda cari.

Misalnya, pada HP Pavilion, HP EliteBook, HP Stream, HP OMEN, HP ENVY, dan lainnya, menekan tombol F10 saat status PC Anda muncul akan mengarahkan Anda ke layar pengaturan BIOS.

Beberapa produsen mengharuskan Anda untuk menekan tombol pintas berulang, dan beberapa produsen mengharuskan Anda untuk menekan tombol lain selain tombol pintas. Untuk membekali diri Anda dengan informasi yang paling akurat, baca buku panduan pengguna PC Anda atau situs web produsen.


Metode #2: Gunakan menu mulai Windows 10

Karena komputer telah mengalami kemajuan teknologi yang lebih canggih dari sebelumnya, komputer akan melakukan boot-up hanya dalam beberapa detik. Hal ini menyisakan sedikit ruang untuk menekan tombol pintas apa pun dan dapat membuat mereka yang ingin masuk ke pengaturan BIOS kebingungan.

Untuk pengguna PC yang tidak dapat melihat jendela kecil untuk menggunakan tombol pintas mereka, metode memasuki BIOS ini dapat diselesaikan melalui pengaturan komputer Anda.

Langkah 1. Akses pengaturan Windows Anda

Buka menu mulai Windows Anda dan pilih “Settings” (Pengaturan) yang terletak di panel kiri. Anda juga dapat mengakses pengaturan Windows dengan menggunakan tombol pintas Windows + I.

Langkah 2. Pilih “Update & Security” (Pembaruan & Keamanan)

Di dalam jendela ini, Anda mungkin perlu menggulir ke bawah untuk menemukan tombol “Update & Security” (Pembaruan & Keamanan).

Langkah 3. Pilih “Recovery"

Langkah 4. Klik “Restart now”

Di bagian “Advanced startup” (Penyiapan lanjutan), Anda akan melihat tombol “Restart now” (Hidupkan ulang sekarang) yang memungkinkan Anda me-reboot PC Anda untuk konfigurasi atau pemulihan.

Setelah PC mem-boot kembali, Anda akan melihat menu khusus yang memberi Anda opsi untuk “Use a device (Gunakan perangkat),” “Continue (Lanjutkan),” “Turn off your PC” (Matikan PC Anda), atau “Troubleshoot” (Pecahkan Masalah).

Langkah 5. Pilih “Troubleshoot” (Pecahkan Masalah)

Di jendela ini, pilih “Advanced options” (Opsi lanjutan), lalu pilih “UEFI Firmware Settings” (Pengaturan Firmware UEFI). Ini akan memungkinkan Anda untuk masuk ke BIOS pada PC Windows 10.

Langkah 6. Konfirmasi hidupkan ulang

Jika PC Anda menjalankan Windows 8.1 atau Windows 8, metode ini juga dapat digunakan untuk sistem operasi lama Anda.


BIOS (Basic Input Output System)   

BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara Kerja BIOS 

Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

MENU-MENU PENGATURAN PADA BIOS

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.

Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1.    Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2.    Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3.    Advanced Chipset Features
4.    Integrated Peripherals
5.    Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.    PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7.    PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.    Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.    Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.    Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.    Set User Password,
12.    Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.    Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.

KESIMPULAN :

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.

JENIS PERINTAH
KETERANGAN
ASSOC
Menampilkan atau mengubah asosiasi ekstensi file.
AT
perintah Jadwal dan program untuk dijalankan pada komputer.
ATTRIB  
Menampilkan atau perubahan file atribut.
BREAK
Set atau membersihkan diperpanjang CTRL + C checking.
CACLS
Menampilkan atau mengubah daftar kontrol akses (ACL) file.
CALL
Panggilan satu batch program dari yang lain.
CD 
Menampilkan nama atau mengubah direktori sekarang.
CHCP
Menampilkan atau set nomor kode halaman aktif.
CHDIR
Menampilkan nama atau mengubah direktori sekarang.
CHKDSK
Cek disk dan menampilkan laporan status.
CHKNTFS
Menampilkan atau mengubah pemeriksaan disket pada saat boot.
CLS
Menghapus layar.
CMD
Mulai contoh baru dari Windows command interpreter.
COLOR
Mengatur default konsol warna latar depan dan latar belakang.
COMP
Membandingkan isi dari dua file atau set file.
COMPACT
Menampilkan atau mengubah kompresi file pada partisi NTFS.
CONVERT
Mengubah volume FAT ke NTFS. Anda tidak dapat mengkonversi drive saat ini.
COPY
Salinan satu atau lebih file ke lokasi lain.
DATE
Menampilkan atau set tanggal.
DEL
Menghapus satu atau lebih file.
DIR
Menampilkan daftar file dan subdirektori dalam sebuah direktori.
DISKCOMP
Membandingkan isi dari dua disk floppy.
DISKCOPY
Salinan isi satu floppy disk yang lain.
DOSKEY
Suntingan baris perintah, ingat perintah Windows, dan membuat macro.
ECHO
Menampilkan pesan, atau mengubah perintah bergema atau mematikan.
ENDLOCAL
Berakhir lokalisasi dari perubahan lingkungan dalam sebuah file batch.
ERASE
Menghapus satu atau lebih file.
EXIT
Keluar dari program Cmd.exe (command interpreter).
FC
Membandingkan dua file atau set file, dan menampilkan perbedaan di antara mereka.
FIND
Mencari string teks dalam sebuah file atau file.
FINDSTR
Mencari string dalam file.
FOR
Menjalankan perintah yang ditentukan untuk setiap file dalam satu set file.
FORMAT
Format disk untuk digunakan dengan Windows.
FTYPE
Menampilkan atau mengubah jenis file yang digunakan dalam asosiasi ekstensi file.
GOTO
Mengarahkan Windows command interpreter ke baris berlabel dalam sebuah program batch.
GRAFTABL
Memungkinkan Windows untuk menampilkan karakter set extended dalam mode grafis.
HELP
Menyediakan informasi Help untuk perintah Windows.
IF
Melakukan pemrosesan kondisional dalam program batch.
LABEL
Membuat, perubahan, atau menghapus volume label dari sebuah disk.
MD
Membuat sebuah direktori.
MKDIR
Membuat sebuah direktori.
MODE
Mengkonfigurasi perangkat sistem.
MORE
Menampilkan output satu layar pada satu waktu.
MOVE
Memindahkan satu atau lebih file dari satu direktori ke direktori lain.
PATH
Menampilkan atau menetapkan jalur pencarian untuk file executable.
PAUSE
Menunda pengolahan file batch dan menampilkan pesan.
POPD
Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang yang disimpan oleh pushd.
PRINT
Mencetak file teks.
PROMPT
Perubahan perintah Windows prompt.
PUSHD
Menyimpan direktori sekarang kemudian mengubahnya.
RD
Menghapus direktori.
RECOVER
Pulih dibaca informasi dari atau rusak disk buruk.
REM
Records komentar (komentar) di file batch atau CONFIG.SYS.
REN
Ubah nama sebuah file atau file.
RENAME
Ubah nama sebuah file atau file.
REPLACE
Menggantikan file.
RMDIR
Menghapus direktori.
SET
Menampilkan, set, atau menghilangkan variabel lingkungan Windows.
SETLOCAL
Mulai lokalisasi dari perubahan lingkungan dalam sebuah file batch.
SHIFT
Menggeser posisi parameter diganti di dalam file batch.
SORT
Sorts input.
START
Memulai jendela terpisah untuk menjalankan program tertentu atau perintah.
SUBST
Associates jalan dengan huruf drive.
TIME
Menampilkan atau mengatur waktu sistem.
TITLE
Mengatur judul jendela untuk sesi Cmd.exe.
TREE
Menampilkan grafis struktur direktori dari suatu drive atau path.
TYPE
Menampilkan isi dari file teks.
VER
Menampilkan versi Windows.
VERIFY
Memberitahu Windows apakah untuk memverifikasi bahwa file Anda ditulis dengan benar ke disk.
VOL
Menampilkan volume label disk dan nomor seri.
XCOPY
Salinan file dan pohon direktori.


PERBEDAAN GPT DAN MBR


GPT 

GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi partisi hard disk terbaru yang menggantikan MBR. GPT sudah memakai teknologi UEFI BIOS, dan digunakan oleh komputer/laptop yang ada sekarang. Nah, berikut keunggulan dan kekurangan GPT:

1. Bisa membuat 128 partisi primary, jauh dibanding 4 partisi primary milik MBR.

2. Kapasitas GPT bisa mencapai 9,44 ZB atau 1.000 TB. 

3. Di partisi GPT, sistem operasi di-backup pada partisi lain sehingga tidak perlu instalasi ulang jika ada error. 

4. GPT hanya bisa digunakan untuk Windows saja, sedangkan MBR bisa untuk OS lain seperti Linux. 

5. GPT hanya bisa dipakai untuk sistem operasi Windows 64-bit.

 6. Partisi GPT direkomendasikan untuk Windows 8 keatas. 

7. GPT sudah menggunakan C-language.

MBR

MBR (Master Boot Record) merupakan arsitektur partisi hard disk yang berisi informasi file sistem, serta pengaturan lainnya. MBR sudah ada sejak 1980an, berbarengan dengan OS DOS. MBR sempat jadi partisi yang paling banyak digunakan. Berikut kelebihan dan kekurangan MBR:
1. Hanya mendukung media penyimpanan maksimal 2 TB.
 2. Hanya bisa membuat 4 partisi pada HDD.
3. Lokasi file system hanya di sektor pertama hard disk. Ketika terjadi error, maka harus melakukan instalasi ulang.
4. Jika ingin membuat lebih dari satu partisi, harus mengorbankan partisi primary menjadi extended.
5. Hardisk dengan partisi MBR bisa digunakan untuk berbagai sistem operasi.
6. OS untuk partisi MBR direkomendasikan menggunakan Windows 7 ke bawah.
7. Kecepatan booting hardisk MBR lebih lambat dibandingkan hardisk GPT.



CARA INTALL DRIVER


Komentar